Header One and News

One And News - Film terbaru Marvel, Captain America: Brave New World, tengah berada di pusaran kontroversi setelah munculnya seruan boikot akibat dugaan keberpihakan Marvel kepada Israel. Protes besar terjadi di Los Angeles saat pemutaran perdana film ini pada 11 Februari 2025, di mana para demonstran meneriakkan "Free Palestine" dan membawa spanduk bertuliskan "Disney mendukung genosida."

Pusat dari kontroversi ini adalah karakter Sabra, seorang superhero asal Israel yang pertama kali muncul dalam komik The Incredible Hulk pada tahun 1980. Dalam versi aslinya, Sabra digambarkan sebagai agen Mossad, badan intelijen Israel yang kerap menuai kritik karena keterlibatannya dalam berbagai operasi militer. Kehadiran karakter ini dalam film dianggap sebagai bentuk normalisasi kebijakan Israel oleh Marvel.

Selain itu, pemilihan aktris Israel, Shira Haas, untuk memerankan Sabra juga semakin memperkeruh suasana. Haas dikenal sebagai pendukung vokal Israel, yang membuat para aktivis pro-Palestina menuduh Marvel secara terang-terangan menunjukkan keberpihakan.

Seruan boikot ini semakin menguat setelah gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) menuding Marvel memiliki hubungan finansial dengan militer Israel. Sejumlah pengguna media sosial menyerukan untuk tidak menonton film ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Di sisi lain, Marvel telah memberikan pernyataan bahwa karakter Sabra telah mengalami perubahan signifikan dalam film, di mana ia tidak lagi digambarkan sebagai agen Mossad melainkan bekerja untuk pemerintah AS. Marvel juga mengklaim bahwa mereka telah melibatkan konsultan budaya untuk memastikan penggambaran yang lebih sensitif. Namun, hal ini belum cukup meredam gelombang protes yang terus berkembang.

Film Captain America: Brave New World tetap dijadwalkan tayang pada 14 Februari 2025 di Amerika Serikat. Dengan kontroversi yang terus bergulir, menarik untuk melihat bagaimana respons publik terhadap film ini di box office.

Captain America Brave New World, Marvel Dihujani Kritik dan Boikot karena Dituding Berpihak ke Israel

Berikan Komentar

Komentar: