PENGKHIANATAN DIPLOMASI DI GAZA : MENGENANG 30 TAHUN PERJANJIAN OSLO II (28 SEPTEMBER 1995)

PENGKHIANATAN DIPLOMASI DI GAZA : MENGENANG 30 TAHUN PERJANJIAN OSLO II (28 SEPTEMBER 1995)

PENGKHIANATAN DIPLOMASI DI GAZA : MENGENANG 30 TAHUN PERJANJIAN OSLO II (28 SEPTEMBER 1995)

Presiden Clinton, Yitzhak Rabin, dan Yasir Arafat pada upacara penandatanganan Perjanjian Oslo

Penulis: nanikprasasti
Dipublikasikan pada: 28 September 2025, 04:53

# Internasional

Dalam sejarah diplomasi Palestina, tepat hari ini kita bukan merayakan tetapi mengingat momentum penting yang terjadi pada 28 September 1995, yaitu Perjanjian Oslo II. Kenapa perjanjian ini disebut sebagai pengkhianatan diplomasi? Karena isi dari perjanjian itu merupakan lanjutan dari Perjanjian Oslo I.

Dalam dokumen bersejarah yang dikumpulkan oleh Office of The Historian, narasi yang disampaikan cukup menarik. Tahun 1993 Oslo 1 ditandatangani, Israel mengakui PLO dan dibentuk Otoritas Palestine yang menguasai wilayah tepi Barat dan Gaza. Pada tahun 1995, Oslo II atau disebut juga Taba membagi wilayah fungsional menjadi wilayah Tepi Barat Area A (control penuh Palestina), Area B (administrasi sipil Palestina, kontrol keamanan Israel), dan Area C (kontrol penuh Israel). Seolah menjadi Langkah lanjutan yang berhasil, ternyata dalam jangka panjang, perdamaian permanen gagal dicapai.

30 Tahun Kemudian,
Hari ini, 28 September 2025 setelah 30 tahun setelah Oslo II, rakyat Palestina tidak merayakan. Mereka mengenang perjanjian itu sebagai penanda pengkhianatan sejarah. Oslo telah gagal, dan kegagalan itu disengaja.
Seperti yang kita ketahui, sampai korban lebih dari 65.000 sejak 7 Oktober 2023 namun satu hal yang tak pernah gagal yaitu tekad rakyat Palestina untuk terus melawan. Dari Gaza yang terkepung, dari kamp pengungsi, dari kota-kota yang dikepung tembok beton, suara perlawanan tetap bergema, bahkan saat ini dunia sedang bergerak ke arah Gaza, yaitu Global Sumud Flotilla yang juga sudah mulai bergerak menuju Gaza dari Pelabuhan Cicilia, Italia.

Yang pasti, janji perdamaian palsu tidak akan pernah memadamkan api perjuangan. Karena justru, pengkhianatan akan menghasilkan perjuangan yang lebih besar lagi.

Penulis: nanikprasasti
Editor: Tidak tersedia
Dipublikasikan pada: 28 September 2025, 04:53
Diperbarui pada: 14 October 2025, 04:50


Views: 58 Likes: 0 Shares: 0

Source: Office of The Historian

WhatsApp Instagram

Berikan Komentar

Komentar:

Kembali ke Berita Utama
OneAndNews